Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa

Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa, Dijaman yang sudah Gendeng ini dengan banyaknya orang mencaci maki, menyesatkan dan mencari kesalahan orang lain untuk menutupi kejelekannya sendiri, terkadang membuat kita semua hanya menggelengkan kepala.

Kemudian saya jadi teringat dahulu simbah pernah memberi Pelajaran Luhur menjadi Orang Jawa, Seperti kita ketahui, Orang Jawa mempunyai banyak sekali Filosofi atau Filsafah budi pekerti yang Luhur, sehingga bisa menjadikan anda dan saya selalu ingat dan waspada siapa diri kita.

Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa

Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa

Di Era modern ini, mungkin anak-anak sekarang lupa atau mungkin merasa MALU karena menganggap Filsafah tersebut adalah hal kuno, ndeso dan ketinggalan jaman. Padahal Pelajaran itu bisa menambah pelajaran Kebijaksanaan dan mengajarkan kita agar hidup selalu Mawas diri.

Kita tidak mau di sebut  "Wong Jowo ilang Jowone" (orang jawa hilang Jawanya). Agar Pelajaran ini tidak luntur untuk anak cucu kita dimasa mendatang, dan bisa menjadikan kita juga terus belajar dari pelajaran ini. Silahkan disimak saja

Alon-alon waton klakon
diartikan sebagai mengerjakan sesuatu dengan dasar yang jelas, dengan cara yang efektif dan efisien dan tujuan tercapai dengan baik.

Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
bermakna Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
bermakna Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak

Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasor'ake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho
bermakna Berani menghadapi siapapun, permasalahan apapun tanpa mengharapkan bala bantuan dari orang lain.
Menempuh kemenangan dengan cara elegan, tanpa harus mempermalukan lawan yang dikalahkan.
Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan.
Kita mempunyai kekayaan yang lebih berharga dari harta yaitu kaya hati dan pikiran.

Nrimo ing pandum
bermakna menerima apa adanya, dalam kajian yang lebih luas bisa juga berarti ikhlas atas apa yang kita terima dalam kehidupan atau legowo dalam menghadapi setiap lika-liku dalam hidup

Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
bermakna Jangan merasa Sombong, paling berkuasa dan Keminter karena di atas langit masih ada langit.

Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman
bermakna Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut-kejut, Jangan mudah kolokan atau manja

Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
bermakna Janganlah terobsesi atau terlena mengejar kedudukan, keduniawian, dan kepuasan

Ojo Kuminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko
bermakna Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, dan jangan suka berbuat curang agar tidak celaka

Ojo Milik Barang Kang Melok, Ojo Mangro Mundak Kendo
bermakna Jangan mudah tergiur oleh sesuatu yang tampak bagus dan indah, dan jangan cepat berubah pikiran agar tidak menyesal pada akhirnya

Urip Iku Urup
bermakna Hidup itu Nyala artinya Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.

Wong jowo ki gampang di tekuk-tekuk.
bermakna Fleksibilitas dari orang jawa dalam kehidupan. Kemudahan bergaul dan kemampuan hidup di level manapun baik miskin, kaya, pejabat atau pesuruh sekali pun. Orang yang memegang filosofi ini akan selalu giat bekerja dan selalu ulet dalam meraih cita-citanya.

Mungkin sementara hanya itu dulu Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa yang bisa kita sajikan kepada anda, semoga kita tidak melupakan budaya luhur nenek moyang kita.

Matur Thankyu telah mengunjungi blog saya di judul Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa, Jika di Rasa Bermanfaat dan membantu anda, Silakan Like Dan Share Dengan Teman Anda

0 Response to "Filosofi / Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa"

Post a Comment